Selasa, 21 November 2017

Pengalaman Pertama Mendaki

Tidak ada komentar :
Pengalamanku pertama kali mendaki adalah ketika aku kelas 1 MA, bersama dengan 5 orang teman saya, jadi total ada 6 orang (Saya, Afif, Fauzi, Arya, Riyanto dan Fedy). Kita memutuskan berangkat ke Gunung Puncak 29 yang berada di desa Rahtawu, Kudus. Yah, waktu itu kita hanya bermodal nekat, kita tak membawa alat apapun, kita hanya membeli roti dalam perjalanan menuju lokasi. πŸ˜‚

Sebelumnya kita belum pernah mendaki, jadi belum punya pengalaman apapun. Selama dalam perjalanan belum ada masalah. Kita berjalan, sambil menikmati pemandangan, dan menikmati segarnya udara di gunung. Namun, saya kehabisan tenaga, begitu melelahkan. Yah, maklum, ini baru pertama kali saya mendaki #Alasan aja sih, aslinya emang gak kuat, wkwk. πŸ˜‚ Ke 5 temanku pun sangat bersemangat, dan gak kelelahan sepertiku.

Hal yang fatal adalah kita juga tak membawa tenda, #gila gak tuh? πŸ˜‚. Namun untungnya, setelah sampai di puncak, terdapat rumah-rumahan yang terbuat dari seng, dan untungnya lagi rumah-rumahan tersebut kosong, sebelum kita gak ada pendaki yang menghuni tempat tersebut. Jadi, kita bisa bermalam di rumah-rumahan teraebut.

Puncak 29, adalah gunung pertama yang saya daki. Begitu indah ciptaan Tuhan ini. Ketika sampai puncak, kita disuguhkan pemandangan luar biasa, ya... Lautan Awan menjelang sore. Sangat indah. Tak henti hentinya saya dan teman-teman kagum melihat keindahan alam ini. Tapi, sayangnya, hanya ada sebuah hp butut dengan kamera seadanya πŸ˜‚. Jadi, gak ada dokumentasi yang memuaskan. πŸ˜‚πŸ˜‚

Malam pun tiba, ada sedikit kisah horor malam itu. Hawa dingin menusuk tulang, yah, akhirnya tubuh pun menggigil. Ditengah dinginnya malam itu, ada suara serak, dan mengerikan. #Hoekks, #Hoekks, seketika semakin menggigil tubuh ini. 😰Tiba-tiba salah satu temanku bicara,
"Mbah mbah afif, kancamu gene?" kata Fauzi
(Mbah mbah afif, temanmu kenapa itu?)
"πŸ˜‚Gak gene gene" Ucap Afif
(Gak kenapa-kenapa)
Ternyata, ada yang masuk angin malam itu. Bukan suara,, mmm... wkwk, hantu. Ada sedikit rasa khawatir. Bocah ini kenapa coba. Yah, akhirnya, dia pun diam. Gak hoek hoek lagi.πŸ˜‚

Tentang alam, sebenarnya sudah sejak kecil aku menyukai alam. Hal yang paling menyenangkan waktu aku kecil adalah ketika orang tuaku mengajakku ke hutan, untuk menanam pohon. Itu adalah hal yang sangat menyenangkan bagiku. Tapi mungkin, aku suka mendaki gunung setelah ke Puncak 29. Bagiku, tak perlu alasan untuk mendaki, seperti "Aku mencintaimu tanpa alasan", yah kurasa aku sudah jatuh cinta dengan gunung dan mendaki.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar